بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ ارَّحِيم
1.
Definisi
Qusi menurut bahasa dinisbatkan pada “Qudus” yang
artinya suci.Yaitu sebuah penisbatan yang menunjukkan adanya pengagungan dan
pemuliaan, atau penyandaran kepada Dzat Allah Yang Maha Suci. Sedangkan Hadits
Qudsi menurut istilah adalah apa yang disandarkan oleh Nabi shallallaahu
‘alaihi wasallam dari perkataan-perkataan beliau kepada Allah ta’ala.
2.
Perbedaan Antara Hadits
Qudsi dengan Al-Qur’an
a. Lafazh dan makna Al-Qur’an berasal dari Allah, sementara lafazh hadis Qudsi
berasal dariRasulullah–Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam walaupun
tentunya maknanya dari Allah.
b. Sanad periwayatan Al-Qur’an secara umum adalah mutawatir, yakni bisa
dipastikan keabsahannya dari Nabi -alaihishshalatu wassalam-. Berbeda halnya
dengan hadits qudsi, karena di antaranya ada yang merupakan hadits shahih, ada
yang hasan, ada yang lemah, bahkan ada yang palsu. Jadi keabsahannya dari Nabi
-alaihishshalatu wassalam- belum bisa dipastikan kecuali setelah memeriksa
semua sanadnya.
c. Kita berta’abbud (beribadah) kepada Allah dengan membaca Al-Qur’an, dalam
artian satu huruf mendapatkan sepuluh kebaikan. Sedangkan membaca hadits qudsi
tidak mendapatkan pahala huruf perhuruf seperti itu.
d. Tidak diperbolehkan membaca hadits qudsi di dalam shalat, bahkan shalatnya
batal kalau dia membacanya. Berbeda halnya dengan membaca Al-Qur`an yang
merupakan inti dari shalat.
e. Ayat Al-Qur`an jumlahnya kurang lebih 6666 ayat (menurut hitungan sebagian
ulama dan sebagian lainnya berpendapat jumlahnya 6.236), sementara jumlah
hadits qudsi yang shahih tidak sebanyak itu. Abdur Rauf Al-Munawi sendiri dalam
kitabnya Al-Ittihafat As-Saniyah bi Al-Ahaditsi Al-Qudsiyah hanya menyebutkan
272 hadits.
3. Perbedaan Antara Hadits Qudsi dengan Hadits
Nabawi
Hadits Nabawi disandarkan kepada
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan diceritakan oleh beliau, sedangkan
hadits qudsi disandarkan kepada Allah kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam menceritakan dan meriwayatkannya dari Allah. Oleh karena itu diikat
dengan sebutan Hadits Qudsi.
Ada yang berpendapat bahwa
dinamakan Hadits Qudsi karena penisbatannya kepada Allah Yang Maha Suci.
Sementara Hadits Nabawi disebut demikian karena dinisbatkan kepada Nabi
shallallaahu ‘alaihi wasallam. Hadits Qudsi jumlahnya sedikit. Buku yang terkenal
mengenai hal ini adalah [Al-Ittihafaat As-Sunniyyah bil-Hadiits
Al-Qudsiyyah karya Abdur-Ra'uf Al-Munawi (103 H) yang
berisi 272 hadits.]
4.
Contoh Hadits Qudsi
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang beliau riwayatkan
dari Rabbnya, bahwa Allah berfirman :
أَناَ عِندَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَ أَناَ مَعَهُ حِينَ
يَذْكُرُنيِ، فَإِن ذَكَرَني فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي،
وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَأِ
خَيرٍ مِنهُمْ
“Aku sesuai anggapan hamba-Ku.
Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku sendiri maka Aku
akan mengingatnya pada diri-Ku, namun jika dia mengingat-Ku di sekelompok orang
maka Aku akan menyebut-nyebut namanya di kelompok makhluk yang lebih baik.”
(HR. Al-Bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)