Minggu, 29 September 2013

SHALAT ISTIKHARAH

0 komentar
Banyak diantara kita yang berpikiran bahwa shalat istikharah dilakukan pada urusan-urusan yang membuat galau saja. Contohnya milih sekolah, pekerjaan, jodoh, dll. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi ayo kita coba baca lagi apa itu istikharah sesuai ajaran Nabi.  Coba kita lihat hadits berikut.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajari kami istikharah dalam setiap urusan yan kami hadapi sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al-Qur’an. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang dari kalian menghadapi masalah maka ruku’lah (shalat) dua raka’at yang bukan shalat wajib kemudian berdo’alah: 
Allahumma inniy astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as-aluka min fadhlikal ‘azhim, fainnaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa ‘Abdullah’lamu wa anta ‘allaamul ghuyuub. Allahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amru khairul liy fiy diiniy wa ma’aasyiy wa ‘aaqibati amriy” atau; ‘Aajili amriy wa aajilihi faqdurhu liy wa yassirhu liy tsumma baarik liy fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amru syarrul liy fiy diiniy wa ma’aasyiy wa ‘aaqibati amriy” aw qaola; fiy ‘aajili amriy wa aajilihi fashrifhu ‘anniy washrifniy ‘anhu waqdurliyl khaira haitsu kaana tsummar dhiniy.”
(Ya Allah aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmuMu dan memohon kemampuan dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon karunia-Mu yang Agung. Karena Engkau Maha Mampu sedang aku tidak mampu, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui, Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku ini -atau beliau bersabda: di waktu dekat atau di masa nanti- maka takdirkanlah buatku dan mudahkanlah kemudian berikanlah berkah padanya. Namun sebaliknya ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku ini -atau beliau bersabda: di waktu dekat atau di masa nanti- maka jauhkanlah urusan dariku dan jauhkanlah aku darinya. Dan tetapkanlah buatku urusan yang baik saja dimanapun adanya kemudian jadikanlah aku ridha dengan ketetapan-Mu itu”. Beliau bersabda: “Dia sebutkan urusan yang sedang diminta pilihannya itu”. (HR. Al-Bukhari no. 1162)
Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu
1) hadits ini menerangkan bahwa istikharah dilakukan setelah kita memutuskan salah satu dari pilihan2 kita. Yaitu memantapkan pilihan yang sudah kita pilih. Dengan istikharah tsb, kita minta kpd Allah agar diberikan kemudahan apabila pilihan kita tadi baik, dan diberi hambatan apabila buruk. Setelah istikharah selesai, maka kita lakukan urusan yang sudah kita pilih tadi, dengan keyakinan bahwa bila baik maka Allah akan mempermudah, namun jika buruk, maka Allah akan mempersulit.
Dalam memilih tadi, Islam sudah memebuat dasar pemilihan yang jelas, yaitu halal-mubah-makruh-haram. Namun, jika kita masih ragu dan belum memutuskan, maka diperbolehkan istikharah agar dicondongkan kepada pilihan yang baik.
2) Istikharah dilakukan pada perkara mubah. Bukan perkara yg sudah jelas hukumnya (haram-halal)
3) Diperbolehkan menggabungkan shalat istikharah dgn shalat sunnah lainnya. Contoh meniatkan shalat istikharah bersamaan dgn shalat rawatib, setelah itu doa istikharah setelah salam
4)Istikharah boleh dilakukan berulang-ulang. Dalam shahih Muslim, Ibnu Zubair mengatakan “Aku melakukan istikhoroh pada Rabbku sebanyak tiga kali, kemudian aku pun bertekad menjalankan urusanku tersebut.”
5) Do’a istikharah dibaca di akhir shalat, bukan di dalam shalat.
6) Melihat dalam mimpi mengenai jawaban istikharah itu TIDAK ada dalilnya sama sekali.
Jawaban istikharah di dapat melalui tanda-tanda nyata, yang paling utama adalah kemantapan hati dan kemudahan2 yg didatangkan Allah dalam menjalankan pilihan tsb.
Jadi kesimpulannya, tata cara istikharah adalah sebagai berikut.
  1. Pilihlah satu pilihan diantara beberapa pilihan yang membuat ragu
  2. Shalat dua istikharah dua rakaat, atau boleh digabung dengan shalat sunnah lain.
  3. Baca doa istikharah
  4. Jalankan pilihan tadi, jika baik maka akan datang kemudahan dari Allah, jika buruk maka akan dipersulit oleh Allah.
TATA CARA SHALAT ISTIKHARAH
Lafaz niat:-
Ushalli Sunnatal Istikharaati Rak’ataini Lillahi Ta’aala
Sahaja Aku sembahyang sunnat istikharah 2 rakat tunai kerana Allah Ta’ala

Rakaat pertama-
Baca surah Al-fatihah dan surah Al-kafirun

Rakaat kedua-
Baca surah Al-fatihah dan surah Al-ikhlas
Selepas salam, bacalah doa yang disarankan dalam istikharah.
Dalam berdoa sebaiknya menyebutkan permintaan yang ingin diberikan petunjuk oleh Allah s.w.t. misalnya: “Ya Allah, jika hal ini….(sebutkan namanya)”


Doa istikharah

Setelah selesai solat, berdoa seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW:

doa-istikhaerah
Allaahumma inni astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadhlikal azhiim. Fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wata’lamu wa laa a’lamu, wa anta allaamul ghuyuub.

Allaahumma inkunta ta’lamu anna haadzal amra khairun lii fii diinii wama’aasyii wa ‘aaqibati amrii, ‘aajili amrii wa aajilihi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarikliifiihi. Wa inkunta ta’lamu anna haadzal amra syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii ‘aajili amrii wa aajilihi fashrif annii washrifni ‘anhu waqdur liyal khairahaytsu kaana tsumma ardhinii bihi, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir


Artinya:-
“Ya Allah, aku memohon petunjuk memilih yang baik dalam pengetahuanMu, aku mohon ditakdirkan yang baik dengan kudratMu, aku mengharapkan kurniaMu yang besar. Engkau Maha Kuasa dan aku adalah hambaMu yang dhaif. Engkau Maha Tahu dan aku adalah hambaMu yang jahil. Engkau Maha Mengetahui semua yang ghaib dan yang tersembunyi.
Ya Allah, jika hal ini (***) dalam pengetahuanMu adalah baik bagiku, baik pada agamaku, baik pada kehidupanku sekarang dan masa datang, takdirkanlah dan mudahkanlah bagiku kemudian berilah aku berkah daripadanya.
Tetapi jika dalam ilmuMu hal ini (***) akan membawa bencana bagiku dan bagi agamaku, membawa akibat dalam kehidupanku baik yang sekarang ataupun pada masa akan datang, jauhkanlah ia daripadaku dan jauhkanlah aku daripadanya. Semoga Engkau takdirkan aku pada yang baik, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas setiap sesuatu.”
Comments
0 Comments

0 komentar: