Rabu, 15 Mei 2013

Ceramah : Keutamaan Ilmu Agama

0 komentar

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarokatuh,
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
Innalhamdalillahinahmaduhuwanasta’iinuhuwanastaghfiruhuWana’udzubiillahminsyurruri ‘anfusinaawaminsayyi’ati ‘amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Waman yudhlilfalaah aadiyalah Waasyhaduallaa ilaaha illallaah wahdahu laasyariikalah waasyhaduanna muhammadan ‘abduhuwarasuuluh. Salallahu'alaihi wa 'ala alihi wa sahbihi wa man tabi'ahum bi ihsanin illa yaumiddiin'.
Fainna ashdaqal hadits kitabaLLAH wa khairal hadyi hadyu Muhammad Salallahu'alaihiwassalam, wa syarral ‘umuri muhdatsatuha, Wa kullu muhdatsatin bid’ah wa kullu bid’atin dhalalah wa kullu dhalalatin fin nar… Ammaba’du

Pendidikan dalam bahasa arab pendidikan berarti tarbiyah. Tarbiyah berasalah dari kata robba-yurobbi-tarbiyatu.
Tarbiyah fii lugot =
1.     Al-ishlah = mushlih atau memperbaiki
2.     Annamaau wazziyadah = mengembangkan atau bertambah
3.     Nasyaa a wa ta’ruu’ ro’ = berkembang
4.     Saa sahu wa tsau roo muroh = menguasai
5.     Atta’liimu = pengajaran
Pendidikan/tarbiyah menurut istilah adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dlm usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan;
Bahkan menurut Paulo freire pendidikan adalah proses memanusiakan manusia.
Aspek-aspek yang ada dalam pendidikan :
1.     Iman (agama)
2.     Akhlak
3.     Jasmani
4.     Akal
rasul bersabda dalam hadits yang sohihmutafaq aliah
مَنْ يُرِدِاللهُ بِه خَيْرًايُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ    متفق غليه
Man yuridillaahi bihi khoiron yufaqqihhu fiiddiin
Artinya : “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik maka dia akan difahamkan dalam agama (HR. MuttafaqunAlaih)
sangat penting dan betapa penting nya ilmu agama, dan memiliki suat keutamaan yg sangat besar sekali.. keutamaan dan pentingnya mencari ilmu agama
secara realita kita tidak bisa lepas dr ilmu agama, kenapa? kalo kita di dalam memnuhi kebutuhan jasmani kita, kalo kita makan kurang dari tiga kali dalam satu hari tentu saja badan kita protes, badan kita lemas tidak bertenaga.. kenapa kita bisa membiarkan rohani kita sehari tidak dikasih asupan sama sekali, dua hari tidak dikasih makan sama sekali.. diantara mereka sepanjang umur nya sepanjang hidupnya,.. sangat meremehkan dan tidak memperhatikan kebutuhan rohani nya.. kalau kita yakin bahwa manusia itu memiliki dua kekuatan yang pertama kekuatan jasmani yang biasa kita sebut badan yg kita sering kasih makan tiap hari, tetapi jarang sekali orang memperhatikan kebutuhan rohani nya, tidak ada makanan yg paling tepat untuk rohani kecuali ilmu agama... keduanya, biasanya kalau kita lihat penjajah bisa menguasai suat masyarakat, suat negara, dan menguasai nya itu terlihat mudah dikala masyarakat nya itu terlihat bodoh.. maka di sini untuk supaya kita tidak dikuasai oleh imperialisme atau penjajah maka kita harus menjadi orang yg pintar.. selanjutnya kalau kita perhatikan aliran sesat, pemikiran” yang nyeleneh itu sangat subur dikalangan orang yang kurang asupan rohani nya... maka di sini pentingnya ilmu agama disampingmengcounter jajahan, ilmu agama juga bisa untuk mengcounter pemikiran” yang sesat yang bisa saja merasuk ke lingkungan atau masyarakat kita. dengan kita memiliki masyarakat2 cerdas dan paham ilmu agama, maka insya allah aliran sesat itu tidak mudah mempengaruhi kita..
ada suat istilah kaidah..
مَا لاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
Maala yatimmulwajibu illa bihi fahuwa waajib
“Suatu kewajiban tidak akan bisa dilaksanakan dengan sempurna, kecuali dengan adanya sesuatu yang lain, maka hukum sesuatu yang lain itu pun menjadi wajib.”
artinya kalau memang wudhu itu wajib sebagai sarat syah shalat.. maka menguasai ilmu nyawudhu itu wajib.. kalau sekarang shalat itu merupakan kewajiban setiap muslim., menguasai ilmu nyashalat itu wajib.. kalau puasa Ramadhan itu wajib bagi setiap muslim yg mukalam.. maka menguasai ilmu nya puasa juga wajib.. dari sani hadirin sekalian kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu agama disamping memiliki keutamaan juga sangat penting di kuasai setiap muslim bila ingin memiliki agama yg benar, melaksanakan agama dengan benar, dan amal’ nya di dunia diterima Allah swt..
Hukum mencari Ilmu :
Hukum mencari ilmu secara global terbagi menjadi 3
1.       Fardu ‘ain yaitu ilmu ilmu yg berkaitan dengan kewajiban yg wajib ditunaikan setiap muslim, artinya apaapa kewajiban yg sifat nyafardu ‘ain maka mempelajari ilmu nya itu wajib.. maka mencari ilmu nya itu berhukum fardu ‘ain.. seperti shalat mencari ilmu nya  solat menguasai ilmu nya solat, agar kita melaksanakan solat dengan benar dengan baik..maka itu hukum nya fardu’ain
2.       Hukum mencari ilmu fardu kifayah artinya kalau ditunaikan sekelompok orang maka yg lain nya gugur.. seperti menguasai ilmu warisan atau menguasai ilmu kedokteran.. karena kita tidak boleh membiarkan umat ini tidak ada mengurusi, tidak ada yg mengobati kesehatan umat ini, harus diantara umat ini ada yg bisa menguasai ilmu warisan, ilmu hukum,   maka ini termasuk ilmu ilmu yg fardu kifayah..
3.       Ilmu yg hukumnya sunnah.. ilmu-ilmu yg menjadi pelengkap dalam upaya pengalaman ilmu agama kita,  seperti belajar ilmu nahwu sorof, belajar ilmu peradilan islam, belajar ilmu-ilmu yg berkaitan dengan kebutuhan umat ini sementara orang lain ada yg sudah menunaikannya,
kalau kita sudah mengetahui hukum mencari ilmu maka kita sekarang ini sudah bisa mengetahui kebutuhan diri kita  masing masing.. apa apa yg berkaitan dengan kewajiban yg sifat nya fardu ‘ain ini apa sudah kita laksankan belum? Kalau belum mari kita bersama sama mencari ilmu nya..
Keutamaan ilmu agama dan orang yg belajar ilmu agama
Kalau kita membaca alqur’an dan menggali hadits Rasulullah, serta pernyataan pernyataan para ulama ternyata banyak sekali yg mendorong kita yg menjelaskan tentang keutamaan mencari ilmu, ilmu agama..
Diantara nya dalam firman allah :
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
Qul hal yastawilladziina ya’lamuuna walladziina laa ya’lamuuna innamaa yatadzakkaru uulul albaab
Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9)
Disini tidak perlu dijawab, sangat jelas sekali berbeda antara orang yg mempunyai ilmu dengan orang yg tidak mempunyai ilmu agama.. berbeda sekali orang yg menguasai hukum hukum islam dengan orang yg tidak menguasai hukum hukum islam.. didalam ttingkah lakunya, didalam perangai nya didalam ucapan nya.. seluruh tingkah lakunya sangat berbeda jauh..
Di dalam firman allah yg lainnya, allah membanding kan antara orang yg memahami ilmu dengan orang yang tidak memahami ilmu..
“adakah sama orang yg sekarang berjalan dengan merangkak, sama dengan orang yg berjalan tegak”
Artinya disini orang yg tidak menguasai ilmu agama,  sama dengan menjalani kehidupan ini dengan merangkak, susah nyampe nya lama nyampe nya, lambat.. orang yg tidak mempunyai ilmu ini hidup serba lambat, hidup serba susah karena tidak mempunyai petunjuk. Beda dengan yg orang yg berjalan tegak, berjalan normal.. hidup didasari dengan ilmu dikuati dengan ilmu.. memiliki ilmu jelas berbeda sekali.. berjalan tegak tau rambu tau arah normal. Ini orang yg tau ilmu agama,. Artinya orang yg menguasai ilmu agama tau mana halal haram mana ma’ruf dan munkar tau bisa membedakan mana yg baik dan mana yg buruk.. ini orang yg ngerti agama seperti layak nya orang berjalan tegak..
Dalam firman allah
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء
Innamaa yakhsya allah min ‘ibaadihil ‘ulamaau
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (Al Fathir: 28)”
Artinya bila kita ingin menumbuhkan khosiah atau rasa takut kepada allah itu adalah dengan memperkaya ilmu, atau memperbanyak ilmu.. ini suatu hal yg logis karena orang yg paling tau dengan ilmu agama hukum agama adalah ulama. Bagaimana kita bisa takut kepada Allah, kepada larangan Allah sementara kita saja tidak tau hukum-hukum ilmu-ilmu dalam agama.. apa yg harus kita takuti ?
Maka dari itu yu kita belajar bersama .. mencari ilmu bersama..
Dalam hadits rasul
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
Ballighuu ‘annii walau aayat
Maksudnya: “Sampaikan dari ku walaupun sepotong ayat."
Bahwa orang yg memiliki ilmu memiliki suatu kewajiban menyampaikan ilmu nya..
juga didalam hadits rasul yg menunjukan keutamaan ilmu
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Man salaka thoriikon yaltamisu fiihi ‘ilman sahhala allah lahu thoriikon ilaljannati
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga.”
Maka bisa disimpulkan bahwa jalan ilmu adalah jalan surga.,, siapa yg ingin tau jalan nya surga itulah jalan nya ilmu..
Diantara yg akan bertahan nanti dan akan diambil manfaat di dunia untuk di akherat adalah ilmu..
Sebagaimana dalam hadits Rasulullah..
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Idzaa maatal insaanu ingqoto’a ‘amallahu illaa min tsalaatsatim min shodaqotinn jaariyatinn wa ‘ilmin yuntafa’ubihi wa awwaladin shoolihin yad’uulahu
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh yg selalu memndoakan kepada orangtuanya ” (HR. Muslim no. 1631)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، إِنَّ اْلأَنْبِياَءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْناَرًا وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (Hadits ini diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidzi)
Jadi kalau kita ingin mendapatkan bagian harta warisan Rasulullah saw. dan para nabi itulah ilmu.. siapa yg sekarang telah memperbanyak ilmu nya maka ia telah mengambil harta warisan peninggalan Rasulullah. Saw. maka ambil lah sebanyak banyak nya kalau kita ingin banyak mengambil warisan itu.
Sekarang cara kita mencari ilmu.. mencari ilmu tidak ada batas nya tidak umurnya, tidak ada batasan umur, bahkan didalam pernyataan-pernyataan para ulama bahkan realita-realita para ulama.. mereka mencari ilmu sampai meninggal dunia, kalau melihat sejarah-sejarah dulu mencari ilmu dari kecil sampai tua beliau selalu bersama ilmu meninggal bersma ilmu.
Akan tetapi disini ilmu yg paling baik dicari adalah pada saat kita kecil, karena anak kecil itu pikiran nya masih bersih, masih suci, jadi wajar saja bila banyak ilmu yg dapat diserap pada waktu itu.
Bahkan Hasan Al-basri mengatakan “mencari ilmu dimasa kecil itu seperti mengukir diatas batu”.
Juga diantara ulama ilmu adalah binatang buruan dan tulisan adalah talinya... maka ikatlah binatang buruanmu dengan tali yg kokoh.. maka betapa sayang nya kalau kita berburu terus melepaskannya begitu saja..
Ini pentingnya kita menulis, menyiapkan kertas, pulpen tatkala kita belajar dan sambil menghafalkannya juga..
Ada pesan dari Lukman al hakim untuk anak nya dan mungkin cocok juga untuk kita.. ia berpesan kepada anaknya “wahai anakku, bersandinglah kamu dengan ulama, dan temukan lututmu dengan lutut nya. Sesungguhnya Allah menghidupkan hati dengan ilmu, sebagaimana Allah menghidupkan bumi ini yang mati dengan air hujan yang turun dari langit”
Dan juga pesan beliau “wahai anakku, janganlah kamu belajar untuk bisa menyaingi ulama, dan untuk bisa sombong didepan orang awam, dan bisa tampil di majelis-majelis,” beliau juga berpesan “wahai anakku, pilihlah majelis taklim, dan kalau kamu melihat suatu kaum berdzikir kepada Allah duduk-duduk di majelis taklim, maka hadirilah. Dan kalau kamu tau kalau kamu mengerti dia akan mengambil ilmumu, dan kalau kamu tidak mengerti mereka akan mengajari kamu”
Itulah pesan-pesan hikmah dari Lukman al hakim kepada anaknya, orang yang dikenal sangat bijaksana..
Tidak ada salah nya, bahkan menjadi suatu kecerdikan tatkala ada suatu hikmah maka ia berusaha untuk mengambilnya..
Perjalanan Ulama Dalam Mencari Ilmu
Penderitaan, sakitnya para ulama dalam mencari ilmu, ada cerita yang sangat menarik dan menakjubkan dari perjalanan Jabir bin Abdullah R.A sahabat rasul.. ke negeri syam jaraknya satu bulan hanya untuk mendengarkan satu hadits dari abdullah ibnu unaisy yang bunyi nya
"Manusia nanti akan dikumpulkan dihari kiamat didalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan”
Juga ada cerita dari Abu ayub al anshori. Beliau harus berjalan dari madinah untuk menemui ukbah bin amir di mesir, hanya untuk mendengarkan satu hadits, yg berbunyi
Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka ia akanditutup aibnya di hari kiamat
Jangan dikira perjalanan itu bisa ditempuh dengan pesawat, kapal laut, mobil, bis, atau sepeda, kendaran paling banter disaat itu adalah unta dan kuda.. itulah contoh bagaimana pentingnya ilmu..
Makanya disayangkan bila ada majelis yg dekat saja kita malas untuk datang bahkan diatas meja saja bila ada ilmu kita selalu malas untuk membaca nya..
Masih banyak lagi kisah sahabat sahabat nabi, semangat para ulama dalam mencari ilmu dengan mengorbankan harta, waktu dan tenaga nya itu bena-benar..
Maka tidak aneh karena hasil itu berdasarkan usaha.. bila usaha nya serius maka hasilnya memuaskan.. maka tidak aneh imam ahmad ibnu hanbal hafal satu juta hadits.. dan juga bahwa ahli-ahli hadits menulis hadits atau membukukan hadits dari abu daud sekitar 40.000 hadits, sementara ditangan abu daud tidak ada kitab atau tulisan secuil pun untuk menulis hadits, artinya beliau abu daud meriwayatkan hadits memang diluar kepala dan lepas dari hafalan-hafalannya. Abu zur’ah arroji mengatakan saya hafal 200.000 hadits seperti mereka menghafal surat al-ikhlas..
Maka sekarang sudah bukan waktunya lagi untuk bermalas-malasan mencari ilmu, mempelajari ilmu agama.. mari kita tingkatkan semangat mencari ilmu, yg sudah ada pertahankan yg belum datang ajak lagi.  

Subhanakallahummawabihamdikaasyhaduallailahaillaantaastagfirukawa’atubuilaik
Comments
0 Comments

0 komentar: