Assalaamu’alaikum
warahmatullaahi wabarokatuh,
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله
عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
Innalhamdalillahinahmaduhuwanasta’iinuhuwanastaghfiruhuWana’udzubiillahminsyurruri
‘anfusinaawaminsayyi’ati ‘amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Waman yudhlilfalaah
aadiyalah Waasyhaduallaa ilaaha illallaah wahdahu laasyariikalah waasyhaduanna muhammadan
‘abduhuwarasuuluh. Salallahu'alaihi wa 'ala alihi wa sahbihi wa man tabi'ahum
bi ihsanin illa yaumiddiin'.
Fainna ashdaqal hadits kitabaLLAH
wa khairal hadyi hadyu Muhammad Salallahu'alaihiwassalam, wa syarral ‘umuri
muhdatsatuha, Wa kullu muhdatsatin bid’ah wa kullu bid’atin dhalalah wa kullu
dhalalatin fin nar… Ammaba’du
Pendidikan dalam bahasa arab pendidikan berarti tarbiyah.
Tarbiyah berasalah dari kata robba-yurobbi-tarbiyatu.
Tarbiyah fii lugot =
1. Al-ishlah
= mushlih atau memperbaiki
2. Annamaau
wazziyadah = mengembangkan atau bertambah
3. Nasyaa
a wa ta’ruu’ ro’ = berkembang
4. Saa
sahu wa tsau roo muroh = menguasai
5. Atta’liimu
= pengajaran
Pendidikan/tarbiyah menurut istilah adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dlm usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan;
Bahkan menurut Paulo freire pendidikan adalah
proses memanusiakan manusia.
Aspek-aspek yang ada dalam pendidikan :
1. Iman
(agama)
2. Akhlak
3. Jasmani
4. Akal
rasul bersabda dalam hadits yang sohihmutafaq aliah
مَنْ يُرِدِاللهُ بِه خَيْرًايُفَقِّهْهُ
فِي الدِّيْنِ متفق غليه
Man yuridillaahi bihi khoiron yufaqqihhu fiiddiin
Artinya : “Barang siapa yang
dikehendaki Allah menjadi baik maka dia akan difahamkan dalam agama (HR.
MuttafaqunAlaih)
sangat penting dan betapa penting
nya ilmu agama, dan memiliki suat keutamaan yg sangat besar sekali.. keutamaan
dan pentingnya mencari ilmu agama
secara realita kita tidak bisa
lepas dr ilmu agama, kenapa? kalo kita di dalam memnuhi kebutuhan jasmani kita,
kalo kita makan kurang dari tiga kali dalam satu hari tentu saja badan kita
protes, badan kita lemas tidak bertenaga.. kenapa kita bisa membiarkan rohani
kita sehari tidak dikasih asupan sama sekali, dua hari tidak dikasih makan sama
sekali.. diantara mereka sepanjang umur nya sepanjang hidupnya,.. sangat
meremehkan dan tidak memperhatikan kebutuhan rohani nya.. kalau kita yakin
bahwa manusia itu memiliki dua kekuatan yang pertama kekuatan jasmani yang
biasa kita sebut badan yg kita sering kasih makan tiap hari, tetapi jarang
sekali orang memperhatikan kebutuhan rohani nya, tidak ada makanan yg paling
tepat untuk rohani kecuali ilmu agama... keduanya, biasanya kalau kita lihat
penjajah bisa menguasai suat masyarakat, suat negara, dan menguasai nya itu
terlihat mudah dikala masyarakat nya itu terlihat bodoh.. maka di sini untuk
supaya kita tidak dikuasai oleh imperialisme atau penjajah maka kita harus
menjadi orang yg pintar.. selanjutnya kalau kita perhatikan aliran sesat,
pemikiran” yang nyeleneh itu sangat subur dikalangan orang yang kurang asupan
rohani nya... maka di sini pentingnya ilmu agama disampingmengcounter jajahan,
ilmu agama juga bisa untuk mengcounter pemikiran” yang sesat yang bisa saja
merasuk ke lingkungan atau masyarakat kita. dengan kita memiliki masyarakat2
cerdas dan paham ilmu agama, maka insya allah aliran sesat itu tidak mudah
mempengaruhi kita..
ada suat istilah kaidah..
مَا لاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ
فَهُوَ وَاجِبٌ
Maala yatimmulwajibu illa bihi fahuwa waajib
“Suatu kewajiban tidak akan bisa
dilaksanakan dengan sempurna, kecuali dengan adanya sesuatu yang lain, maka
hukum sesuatu yang lain itu pun menjadi wajib.”
artinya kalau memang wudhu itu
wajib sebagai sarat syah shalat.. maka menguasai ilmu nyawudhu itu wajib..
kalau sekarang shalat itu merupakan kewajiban setiap muslim., menguasai ilmu
nyashalat itu wajib.. kalau puasa Ramadhan itu wajib bagi setiap muslim yg mukalam..
maka menguasai ilmu nya puasa juga wajib.. dari sani hadirin sekalian kita
dapat menyimpulkan bahwa ilmu agama disamping memiliki keutamaan juga sangat
penting di kuasai setiap muslim bila ingin memiliki agama yg benar,
melaksanakan agama dengan benar, dan amal’ nya di dunia diterima Allah swt..
Hukum mencari Ilmu :
Hukum mencari ilmu secara global terbagi menjadi 3
1.
Fardu
‘ain yaitu ilmu ilmu yg berkaitan dengan kewajiban yg wajib ditunaikan setiap
muslim, artinya apaapa kewajiban yg sifat nyafardu ‘ain maka mempelajari ilmu
nya itu wajib.. maka mencari ilmu nya itu berhukum fardu ‘ain.. seperti
shalat mencari ilmu nya
solat menguasai ilmu nya solat, agar kita melaksanakan solat dengan
benar dengan baik..maka itu hukum nya fardu’ain
2. Hukum
mencari ilmu fardu kifayah artinya kalau ditunaikan sekelompok orang maka yg
lain nya gugur.. seperti menguasai ilmu warisan atau menguasai ilmu
kedokteran.. karena kita tidak boleh membiarkan umat ini tidak ada mengurusi,
tidak ada yg mengobati kesehatan umat ini, harus diantara umat ini ada yg bisa
menguasai ilmu warisan, ilmu hukum,
maka ini termasuk ilmu ilmu yg fardu kifayah..
3. Ilmu
yg hukumnya sunnah.. ilmu-ilmu yg menjadi pelengkap dalam upaya pengalaman ilmu
agama kita, seperti belajar ilmu nahwu
sorof, belajar ilmu peradilan islam, belajar ilmu-ilmu yg berkaitan dengan
kebutuhan umat ini sementara orang lain ada yg sudah menunaikannya,
kalau kita sudah mengetahui hukum
mencari ilmu maka kita sekarang ini sudah bisa mengetahui kebutuhan diri
kita masing masing.. apa apa yg
berkaitan dengan kewajiban yg sifat nya fardu ‘ain ini apa sudah kita laksankan
belum? Kalau belum mari kita bersama sama mencari ilmu nya..
Keutamaan ilmu agama dan orang yg belajar ilmu agama
Kalau kita membaca alqur’an dan
menggali hadits Rasulullah, serta pernyataan pernyataan para ulama ternyata
banyak sekali yg mendorong kita yg menjelaskan tentang keutamaan mencari ilmu,
ilmu agama..
Diantara nya dalam firman allah :
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ
وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
Qul hal yastawilladziina ya’lamuuna
walladziina laa ya’lamuuna innamaa yatadzakkaru uulul albaab
Katakanlah (wahai Muhammad) apakah
sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui.
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar:
9)
Disini tidak perlu dijawab,
sangat jelas sekali berbeda antara orang yg mempunyai ilmu dengan orang yg
tidak mempunyai ilmu agama.. berbeda sekali orang yg menguasai hukum hukum
islam dengan orang yg tidak menguasai hukum hukum islam.. didalam ttingkah
lakunya, didalam perangai nya didalam ucapan nya.. seluruh tingkah lakunya
sangat berbeda jauh..
Di dalam firman allah yg lainnya,
allah membanding kan antara orang yg memahami ilmu dengan orang yang tidak
memahami ilmu..
“adakah sama orang yg sekarang
berjalan dengan merangkak, sama dengan orang yg berjalan tegak”
Artinya disini orang yg tidak
menguasai ilmu agama, sama dengan
menjalani kehidupan ini dengan merangkak, susah nyampe nya lama nyampe nya,
lambat.. orang yg tidak mempunyai ilmu ini hidup serba lambat, hidup serba
susah karena tidak mempunyai petunjuk. Beda dengan yg orang yg berjalan tegak,
berjalan normal.. hidup didasari dengan ilmu dikuati dengan ilmu.. memiliki
ilmu jelas berbeda sekali.. berjalan tegak tau rambu tau arah normal. Ini orang
yg tau ilmu agama,. Artinya orang yg menguasai ilmu agama tau mana halal haram
mana ma’ruf dan munkar tau bisa membedakan mana yg baik dan mana yg buruk.. ini
orang yg ngerti agama seperti layak nya orang berjalan tegak..
Dalam firman allah
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ
الْعُلَمَاء
Innamaa yakhsya allah min ‘ibaadihil ‘ulamaau
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (Al Fathir: 28)”
Artinya bila kita ingin
menumbuhkan khosiah atau rasa takut kepada allah itu adalah dengan memperkaya
ilmu, atau memperbanyak ilmu.. ini suatu hal yg logis karena orang yg paling
tau dengan ilmu agama hukum agama adalah ulama. Bagaimana kita bisa takut
kepada Allah, kepada larangan Allah sementara kita saja tidak tau hukum-hukum
ilmu-ilmu dalam agama.. apa yg harus kita takuti ?
Maka dari itu yu kita belajar
bersama .. mencari ilmu bersama..
Dalam hadits rasul
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
Ballighuu ‘annii walau aayat
Maksudnya: “Sampaikan dari ku walaupun sepotong ayat."
Bahwa orang yg memiliki ilmu
memiliki suatu kewajiban menyampaikan ilmu nya..
juga didalam hadits rasul yg
menunjukan keutamaan ilmu
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ
عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Man salaka thoriikon yaltamisu fiihi ‘ilman sahhala allah
lahu thoriikon ilaljannati
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari
ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga.”
Maka bisa disimpulkan bahwa jalan
ilmu adalah jalan surga.,, siapa yg ingin tau jalan nya surga itulah jalan nya
ilmu..
Diantara yg akan bertahan nanti
dan akan diambil manfaat di dunia untuk di akherat adalah ilmu..
Sebagaimana dalam hadits
Rasulullah..
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ
عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ
وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Idzaa maatal insaanu ingqoto’a ‘amallahu illaa min
tsalaatsatim min shodaqotinn jaariyatinn wa ‘ilmin yuntafa’ubihi wa awwaladin
shoolihin yad’uulahu
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya
kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau
do’a anak yang sholeh yg selalu memndoakan kepada orangtuanya ” (HR.
Muslim no. 1631)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ،
إِنَّ اْلأَنْبِياَءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْناَرًا وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا
وَرَّثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para
nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu
maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang
banyak.” (Hadits ini diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidzi)
Jadi kalau kita ingin mendapatkan bagian harta warisan
Rasulullah saw. dan para nabi itulah ilmu.. siapa yg sekarang telah
memperbanyak ilmu nya maka ia telah mengambil harta warisan peninggalan Rasulullah.
Saw. maka ambil lah sebanyak banyak nya kalau kita ingin banyak mengambil
warisan itu.
Sekarang cara kita mencari ilmu.. mencari ilmu tidak ada
batas nya tidak umurnya, tidak ada batasan umur, bahkan didalam
pernyataan-pernyataan para ulama bahkan realita-realita para ulama.. mereka
mencari ilmu sampai meninggal dunia, kalau melihat sejarah-sejarah dulu mencari
ilmu dari kecil sampai tua beliau selalu bersama ilmu meninggal bersma ilmu.
Akan tetapi disini ilmu yg paling baik dicari adalah pada
saat kita kecil, karena anak kecil itu pikiran nya masih bersih, masih suci,
jadi wajar saja bila banyak ilmu yg dapat diserap pada waktu itu.
Bahkan Hasan Al-basri mengatakan “mencari ilmu dimasa
kecil itu seperti mengukir diatas batu”.
Juga diantara ulama ilmu adalah binatang buruan dan tulisan
adalah talinya... maka ikatlah binatang buruanmu dengan tali yg kokoh.. maka
betapa sayang nya kalau kita berburu terus melepaskannya begitu saja..
Ini pentingnya kita menulis, menyiapkan kertas, pulpen
tatkala kita belajar dan sambil menghafalkannya juga..
Ada pesan dari Lukman al hakim untuk anak nya dan
mungkin cocok juga untuk kita.. ia berpesan kepada anaknya “wahai anakku,
bersandinglah kamu dengan ulama, dan temukan lututmu dengan lutut nya.
Sesungguhnya Allah menghidupkan hati dengan ilmu, sebagaimana Allah
menghidupkan bumi ini yang mati dengan air hujan yang turun dari langit”
Dan juga pesan beliau “wahai anakku, janganlah kamu belajar
untuk bisa menyaingi ulama, dan untuk bisa sombong didepan orang awam, dan bisa
tampil di majelis-majelis,” beliau juga berpesan “wahai anakku, pilihlah
majelis taklim, dan kalau kamu melihat suatu kaum berdzikir kepada Allah
duduk-duduk di majelis taklim, maka hadirilah. Dan kalau kamu tau kalau kamu
mengerti dia akan mengambil ilmumu, dan kalau kamu tidak mengerti mereka akan
mengajari kamu”
Itulah pesan-pesan hikmah dari Lukman al hakim kepada
anaknya, orang yang dikenal sangat bijaksana..
Tidak ada salah nya, bahkan menjadi suatu kecerdikan tatkala
ada suatu hikmah maka ia berusaha untuk mengambilnya..
Perjalanan Ulama Dalam Mencari Ilmu
Penderitaan, sakitnya para ulama
dalam mencari ilmu, ada cerita yang sangat menarik dan menakjubkan dari
perjalanan Jabir bin Abdullah R.A sahabat rasul.. ke negeri syam jaraknya satu
bulan hanya untuk mendengarkan satu hadits dari abdullah ibnu unaisy yang bunyi
nya
"Manusia nanti akan
dikumpulkan dihari kiamat didalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan
tidak dikhitan”
Juga ada cerita dari Abu ayub al
anshori. Beliau harus berjalan dari madinah untuk menemui ukbah bin amir
di mesir, hanya untuk mendengarkan satu hadits, yg berbunyi
Barangsiapa yang menutupi aib
seorang muslim maka ia akanditutup aibnya di hari kiamat
Jangan dikira perjalanan itu bisa
ditempuh dengan pesawat, kapal laut, mobil, bis, atau sepeda, kendaran paling
banter disaat itu adalah unta dan kuda.. itulah contoh bagaimana pentingnya
ilmu..
Makanya disayangkan bila ada
majelis yg dekat saja kita malas untuk datang bahkan diatas meja saja bila ada
ilmu kita selalu malas untuk membaca nya..
Masih banyak lagi kisah sahabat
sahabat nabi, semangat para ulama dalam mencari ilmu dengan mengorbankan harta,
waktu dan tenaga nya itu bena-benar..
Maka tidak aneh karena hasil itu berdasarkan
usaha.. bila usaha nya serius maka hasilnya memuaskan.. maka tidak aneh imam
ahmad ibnu hanbal hafal satu juta hadits.. dan juga bahwa ahli-ahli hadits
menulis hadits atau membukukan hadits dari abu daud sekitar 40.000 hadits,
sementara ditangan abu daud tidak ada kitab atau tulisan secuil pun untuk
menulis hadits, artinya beliau abu daud meriwayatkan hadits memang diluar
kepala dan lepas dari hafalan-hafalannya. Abu zur’ah arroji mengatakan saya
hafal 200.000 hadits seperti mereka menghafal surat al-ikhlas..
Maka sekarang sudah bukan
waktunya lagi untuk bermalas-malasan mencari ilmu, mempelajari ilmu agama..
mari kita tingkatkan semangat mencari ilmu, yg sudah ada pertahankan yg belum
datang ajak lagi.
Subhanakallahummawabihamdikaasyhaduallailahaillaantaastagfirukawa’atubuilaik