Klik untuk memperbesar |
1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),
2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari*, kecuali sedikit (daripadanya),
3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
4. atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
(Al-Muzammil: 1-4)
* Sholat malam ini mula-mula wajib, sebelum turun ayat ke 20 dalam surat ini. setelah turunnya ayat ke 20 ini hukumnya menjadi sunat.
Klik untuk memperbesar |
20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Muzammil: 20)
Diriwayatkan oleh al-Bazzar dan ath-Thabarani dengan sanad yang lemah, yang bersumber dari Jabir bahwa ketika kaum Quraisy berkumpul di gedung Darun Nadwah, mereka berkata satu sama lainnya: “Mari kita carikan bagi Muhammad nama yang tepat dan cepat dikenal orang.” Mereka berkata: Kaahin (dukun). Yang lainnya menjawab: “Dia bukan dukun.” Yang lainnya berkata lagi: “Majnuun (orang gila).” Yang lainnya menjawab: “Dia bukan orang gila.” Mereka berkata lagi: “Saahir (tukang sihir)”. Yang lainnya menjawab: “Dia bukan tukang sihir.” Kejadian ini sampai kepada Nabi saw sehingga beliaupun menahan diri dengan berselimut dan berkerudung. Maka datanglah malaikat Jibril menyampaikan wahyu, yaa ayyuhal muzzammil (hai orang yang berselimut [Muhammad] (Al-Muzammil: 1)
dan yaa ayyuhal muddatstsir (hai orang yang berkemul [berselimut]) (al-Muddatstsir: 1) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (Al-Muzammil: 1) turun saat Nabi saw sedang berselimut dengan selimut beludru.(diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibrahim an-Nakho’i
Diriwayatkan oleh al-Hakim yang bersumber dari ‘Aisyah. Hadits seperti ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas dllbahwa setelah turun ayat ini (Al-Muzammil: 1-4), yang memerintahkan agar kaum Muslimin bangun untuk melaksanakan shalat selama kurang lebih setengah malam pada tiap-tiap malam, para sahabat melaksanakannya dengan tekun. Kejadian ini berlangsung selama setahun sehingga menyebabkan kaki mereka bengkak-bengkak. Maka turunlah ayat berikutnya (Al-Muzammil: 20) yang memberikan keringanan untuk bangun malam dan mempersingkat bacaan.